This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Obat Untuk Wanita Hamil Dan Janinnya

Obat Untuk Wanita Hamil Dan Janinnya

Obat Untuk Wanita Hamil Dan Janinnya
Obat Untuk Wanita Hamil Dan Janinnya

Obat Untuk Wanita Hamil Dan Janinnya - Pemberian obat pada wanita hamil harus dipikirkan efek obat terhadap ibu dan tidak boleh melupakan pengaruh atau efek samping obat pada janin. Keberadaan obat pada wanita hamil dapat ditinjau dari 3 kompartemen, yaitu kompartemen ibu, kompartemen plasenta, dan kompartemen fetal.

Pada wanita hamil tumbuh unit fetoplasental dalam uterus. Hormon plasenta mempengaruhi fungsi traktus digestivus dan motilitas usus. Demikian juga filtrasi glomerulus meningkat. Resorbsi inhalasi alveoli paru bertambah.Pada awal trimester dua dan tiga akan terjadi hidraemia, volume darah meningkat sehingga kadar obat relatif turun. Kadar albumin relatif menurun sehingga pengikat obat bebas berkurang. Maka, obat bebas dalam darah ibu meningkat.

Pada unit fetoplasental terjadi pula filtrasi obat. Plasenta sebagai obat semi permiabel dapat mengurangi atau mengubah obat pada sawar plasenta. Demikian pula obat yang msuk sirkulasi fetal , dosis obat dapat berpengaruh baik juga dapat berpengaruh buruk pada organ-organ vital janin. Hal ini dapat meningkatkan kelainan organ atau pertumbuhan janin intrauterin. Jenis obat, dosis yang tinggi, dan lama paparannya akan berpengaruh tertogenik pada janin, terutama pada trimester satu. Untuk itu perlu dipikirkan mengenai farmakokinetik obat pada wanita hamil dan pengaruhnya pada kesejahteraan janin dan efek negatifnya.

Farmakokinetik Obat Fetomaternal

Perubahan Pada Traktus Digestivus

  • Motilitas usus berkurang.
  • Peningkatan sekresi mukosa, pH gaster meningkat ( 40% lebih tinggi daripada wanita tak hamil ).
  • Mual akan mempengaruhi dosis obat yang  masuk traktus digestivus.
Mortilitas usus yang berkurang akan memperlama obat berada di traktus digestivus. Pengosongan lambung lebih lambat 50% . Peningkatan pH gaster berakibat bufer asam basa terganggu.  Resorbsi makanan dan obat menurun, sehingga efek teratopoetik obat berkurang.

Dengan banyaknya mual dan muntah makanan dan minuman yang masuk ke usus berkurang bahkan tidak ada. Obat-obat yang masuk akan sulit apalagi bila formula obat menambah pH gaster. Komposisi makanan yang merangsang akan menambah cairan gaster yang dimuntahkan . Oleh karena itu, akan terkondisi suatu keadaan alkalosis pada darah ibu . Bila tidak ada makanan yang masuk , dan absorbsi sulit atau berkurang , maka akan diikuti metabolisme lemak dan protein yang menyebabkan asidosis darah ibu.

Pengaruh Pada Paru-Paru

Dengan adanya hormon plasenta, terutama progesteron, maka terjadi vasodilatasi kapilar alveoli. Volume plasma bertambah , curah jantung bertambah , sirkulasi pulmonal bertambah. Oleh karena itu, obat-obat inhalasi perlu dipikirkan dosisnya , jangan sampai berlebihan.

Distribusi Obat

Plasma darah dalam sirkulasi ibu hamil mulai trimester dua akan bertambah antara 50% - 60% . Hal ini mengakibatkan curah jantung meningkat dan filtrasi glomerulus ginjal meningkat.Volume darah/plasma meningkat sampai 8000 cc . Tambahan volume darah di plasenta, janin dan amnion ( 60% ) dalam darah ibu 40%. Sirkulasi darah bertambah di plasenta 80% serta pada miometrium 20%. Dengan demikian , kadar obat dalam sirkulasi wanita hamil , didistribusinya dalam organ relatif tidak sama.



Mau Dapat Uang Saat Internetan, Tanpa Modal Dan Bukan Tipu-Tipu : Klik Disini



Dukungan Emosional Dan Psikologik Pada Pasien Dan Walinya

Dukungan Emosional Dan Psikologik Pada Pasien Dan Walinya


Dukungan Emosional Dan Psikologik Pada Pasien Dan Walinya
Dukungan Emosional Dan Psikologik Pada Pasien Dan Walinya

Dukungan Emosional Dan Psikologik Pada Pasien Dan Walinya -  Keadaan gawat darurat seringkali sangat mencemaskan pasien dan keluarganya dan dapat memicu berbagai gangguan emosi dan segala akibatnya.

Reaksi Emosional Dan Psikologik Pasien Dan Walinya

Bagaimana pasien dan anggota keluarganya bereaksi terhadap keadaan gawat darurat bergantung pada hal-hal berikut : 
  • Status perkawinan dan hubungan pasien tersebut dengan pasangannya.
  • Keadaan sosial pasien dan pasangannya, budaya, agama, keyakinan, dan harapan mereka.
  • Kepribadian mereka , kualitas dan sifat dukungan sosial, dan emosional mereka.
  • Sifat, berat dan prognosis masalahnya, serta jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang ada.
Reaksi  umum pada kegawatan atau kematian adalah sebagai berikut : 
  • Menyangkal, menolak, tidak percaya, perasaan: " itu pasti tidak benar " .
  • Rasa bersalah, kemungkinan merasa sebagai tanggung jawabnya.
  • Marah , sering kali ditujukan kepada para tenaga kesehatan , hal itu serung kali dilakukan untuk menutupi kemarahan pada dirinya sendiri dan pada kegagalannya . 
  • Menawar, terutama antara kondisi pasien antara hidup dan mati.
  • Depresi dan kehilangan harga diri, hal ini dapat berlangsung lama.
  • Menyendiri, perasaannya menjadi berbeda atau terpisah dari yang lain yang dapat diperparah karena para tenaga kesehatan yang selalu menghindarinya.
  • Disorientasi.

Prinsip Dasar Dukungan Emosional

Sebenarnya setiap kegawatdaruratan merupakan hal yang unik, mempunyai kekhususan , tetapi terdapat prinsip dasar komunikasi dan dukungan emosional yang dapat dijadikan pedoman. Komunikasi yang baik serta empati yang tulus merupakan kunci penting untuk menangani keadaan semacam itu.

Pada Saat Kejadian : 
  • Dengarkan keluhan mereka yang sedang mengalami musibah . Pasien atau keluarganya perlu mengeluarkan isi hatinya tentang penderitaan dan kesedihannya.
  • Jangan mengalihkan dan mengubah pokok pembahasan ke pokok pembahasan yang lebih ringan dan kurang menyakitkan. Tunjukkan adanya empati.
  • Katakan kepada pasien dan  keluarganya sejelas mungkin tentang apa yang terjadi.Bila pasien atau keluarganya memahami situasi dan perwatannya, hal tersebut dapat mengurangi kecemasan mereka dan menyiapkan mereka terhadap  segala kemungkinan akan apa yang terjadi kemudian.
  • Berkata dan bertindaklah secara jujur. Jangan ragu-ragu mengakui apa yang anda tidak ketahui. Mempertahankan kepercayaan lebih penting daripada seolah-olah tahu segalanya.
  • Bila terdapat hambatan bahasa , gunakan  penerjemah.
  • Jangan menyerahkan masalah tersebut terhadap perawat atau staf klinik yang lebih muda.
  • Pastikan bahwa pasien tersebut ditemani oleh seseorang yang dipilihnya , dan bila mungkin tenaga kesehatan yang sama selama proses persalinannya.
  • Bila mungkin usahakanlah agar pendamping turut berperan aktif dalam perawatan.
  • Selama kejadian ataupun setelahnya , sediakan sebanyak mungkin privasi pada pasien dan keluarganya.
Setelah Kejadian : 
  • Berikan bantuan untuk melakukan kegiatannya, berikan informasi yang cukup dan dukungan emosional.
  • Hormati keyakinan dan budaya tradisionalnya, sedapat mungkin berilah waktu secukupnya untuk kepentingan keluarga,
  • Lakukan konseling terhadap pasien atau keluarganya dan biarkan melakukan refleksi terhadap kejadian tersebut.
  • Jelaskan masalahnya untuk membantu mengurangi rasa khawatir dan rasa berdosa. Banyak pasien atau keluarganya menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi.
  • Dengarkan dan tunjukkan pemahaman dan penerimaan apa yang dirasakan oleh pasien tersebut. Komunikasi non verbal dapat berbicara lebih jelas .
  • Ulangi informasi beberapa kali atau bila mungkin dengan informasi tertulis . Mereka yang sedang mengalami gawat darurat tidak akan dapat mengingat banyak tentang apa yang dikatakan pada mereka.
  • Tenaga kesehatan yang bersangkutan mungkin mempunyai rasa marah, rasa bersalah, sedih, sakit, dan frustrasi menghadapi kegawatdaruratan , sehingga cenderung menghindari pasien atau keluarganya. Tunjukkan bahwa rasa emosi bukan merupakan kelemahan.
Perlu mengingat juga staf klinik yang lain juga pernah mengalami sendiri rasa bersalah, sedih, bingung, dan emosi-emosi lainnya.




Hak-Hak Pasien! Hak Dan Kewajiban Pasien Beserta Pengertiannya.

Hak-Hak Pasien! Hak Dan Kewajiban Pasien Beserta Pengertiannya.

Hak-Hak Pasien! Hak Dan Kewajiban Pasien Beserta Pengertiannya.


Hak-Hak Pasien! Hak Dan Kewajiban Pasien Beserta Pengertiannya - Setiap pasien membutuhkan pelayanan kesehatan yang tepat dan segera . Apapun penyakitnya, mereka berhak untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas terutama gawat darurat. Hak tersebut harus diberikan , tanpa memandang suku bangsa, usia, agama, status sosio-ekonomi, status perkawinan, partai politik, kehidupan seksual, atau pun jumlah anak dalam keluarga. Pertolongan gawat darurat bagi setiap pasien yang membutuhkan harus tersedia pada setiap tingkat pelayanan kesehatan.

Apapun alasannya, para pasien memiliki :

  • Hak untuk memperoleh informasi tentang kondisi dan keadaan apa yang sedang mereka alami. Isi dan waktu pemberian informasi sangat bergantung pada kondisi pasien dan jenis tindakan yang akan segera dilaksanakan. Informasi harus diberikan langsung kepada pasien atau keluarganya.
  • Hak untuk bertanya atau mendiskusikan kondisi atau keadaan dirinya dan apa yang mereka harapkan dari sistem pelayanan yang ada , dalam suasana yang dianggap memadai. Proses ini berlangsung secara pribadi dan didasari rasa saling percaya diantara kedua belah pihak.
  • Hak pasien untuk dilayani secara pribadi. Pasien harus diberitahu siapa dan apa peran mereka masing-masing.
  • Hak untuk menyatakan pandangannya tentang pelayanan yang telah diberikan . Pendapatnya tentang kualitas dari pelayanan, yang baik atau pun yang masih kurang , dan saran-saran perbaikan harus diterima secara perbaikan harus diterima secara positif dalam kaitannya dan perbaikan kualitas pelayanannya.
  • Hak untuk memutuskan secara bebas apakah menerima atau menolak suatu pengobatan. Persetujuan merupakan persyaratan dalam melakukan suatu tindakan , termasuk kegawatdaruratan akibat komplikasi kehamilan atau persalinan.
Sebagai contoh dihormatinya hak pasien , perhatikan tahapan berikut ini yang harus dijalankan oleh petugas kesehatan sebelum ditandatanganinya surat persetujuan tindakan medis. Tahapan-tahapan berikut adalah : 

  • Pastikan bahwa pasien mampu untuk mendengar dan memahami penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan. Bila tidak memungkinkan , minta walinya untuk mewakili pasien membuat persetujuan penulis.
  • Jelaskan secara rinci, objektif, dan dalam  bahasa yang dimengerti oleh pasien tentang prosedur yang akan dilaksanakan, termasuk keuntungan, adanya risiko, tingkat keberhasilan dan upaya mengatasi dan mengantisipasi penyulit yang mungkin terjadi.
  • Sediakan cukup waktu dan kesempatan untuk bertanya atau mendiskusikan kondisi pasien.
  • Mintalah pasien/walinya untuk membuat pernyataan tertulis tentang persetujuan tindakan medis.

Hak-Hak Pasien Perempuan

Pada dasarnya hak asasi perempuan adalah hak asasi manusia. Esensi dari hak asasi manusia adalah menghormati setiap orang lain, siapa pun dia, tanpa membedakan warna kulit, kelas, suku, agama, dan jenis kelaminnya. Hak asasi manusia juga dipahami sebagai menghormati nilai-nilai kemanusiaan dimana pun ia berada dan siapapun dirinya. Hak asasi manusia karenanya tidak bertentangan dengan moral agama.

Pembahasan hak kesehatan reproduksi perempuan secara khusus mengacu pada hasil dua konferensi internasional yang telah mengangkat hal reproduksi perempuan ditinjau dari hak asasi perempuan sebagai hak asasi manusia. Dua konferensi tersebut adalah International Conference on Population and Development ( ICPD ; 1994 ) di kairo dan konferensi dunia IV tentang perempuan di Beijing ( 1995 ) .

Diskriminasi berbasis gender masih berlangsung mulai dari lingkungan keluarga , dilingkungan kerja , dan didalam masyarakat pada umumnya. Semuanya, secara tersendiri dan bersama-sama , berdampak pada kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual perempuan.

Ada 3 komponen yang berkaitan dengan hak kesehatan, yang jelas adalah :

  • Hak yang sama tentang akses pada pelayanan kesehatan.
  • Hak perlindungan terhadap tindakan sosial yang berdampak negatif pada kesehatan.
  • Hak terhadap kemampuan memperoleh dan menikamti kesehatan dengan standard optimal.
Sebagai tenaga kesehatan harus menyadari hak-hak perempuan pada waktu memberikan perawatan maternitas.
  • Permpuan yang memperoleh pelayanan kesehatan mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kesehatannya.
  • Setiap perempuan mempunyai hak untuk membicarakan masalahnya dalam situasi dimana dia merasa percaya diri.
  • Perempuan harus tau sebelumnya jenis tindakan yang akan dikerjakan.
  • Tindakan harus dilakukan dalam lingkungan, dimana hak perempuan tersebut harus dihormati.
  • Seorang perempuan hendaknya diperlakukan dengan baik sehingga merasa senyaman mungkin pada waktu mendapat pelayanan.
  • Perempuan mempunyai hak untuk menyatakan pandangannya tentang pelayanan yang diterima.
Bila seorang tenaga kesehatan berbicara dengan seorang perempuan mengenai kehamilannya atau komplikasinya, dia hendaknya menggunakan teknik komunikasi dasar. Teknik ini membantu tenaga kesehatan menciptakan suatu hubungan kasih sayang dan suatu percaya yang jujur. Bila perempuan percaya pada tenaga kesehatan dan merasa bahwa dia sangat memperhatikan perempuan dari hati nuraninya, perempuan tersebut akan datang kembali ke fasilitas pelayanan kesehatan atau datang segera bila ada suatu komplikasi.